New Step by Step Map For gambyong berasal dari daerah

Seperti yang diketahui oleh banyak orang bahwa hampir semua tarian tradisional menggunakan musik atau irama sebagai pengiringnya.

Meskipun banyak macamnya, tarian ini memiliki dasar gerakan yang sama, yaitu gerakan tarian tayub/tlèdhèk[1]. Pada dasarnya, gambyong dicipta untuk penari tunggal, namun sekarang lebih sering dibawakan oleh beberapa penari dengan menambahkan unsur blocking panggung[one] sehingga melibatkan garis dan gerak yang serba besar

“Bentuk tari gambyong itu kemudian berkembang secara luas, dan diikuti dengan munculnya berbagai bentuk tari gambyong yang lain,” tulis Sri Rochana.

Ketika menari, para penari gambyong wajib mengenakan kostum khusus berupa kemben yang bahunya website terbuka sampai bagian dada serta bawahan berupa kain panjang bermofif.

Namun, seiring dengan kemajuan teknologi dan aksesibilitas informasi, notasi ini semakin dikenal oleh masyarakat luas dan menjadi populer di kalangan pecinta seni tradisional Indonesia.

Pada maju beksan, awalan tarian dimulai dengan gending pangkur yang merupakan nyanyian awalan yang bertujuan untuk mengundang penari naik ke atas panggung.

Dan setelah masuk di lingkungan kraton, tarian gambyong ini sering dijadikan sebagai tarian hiburan dan penyambutan untuk tamu kehormatan.

Lagu Indonesia Raya adalah lagu kebangsaan wajib yang diciptakan oleh W.R. Supratman. Pada hari senin, biasanya para pelajar akan mendengarkan dan menyanyikan lagu tersebut dengan penuh semangat.

Dengan adanya gerakan pada bagian ini, maka urutannya akan menyeluruh dan tarian bia diakhiri dengan baik. Sama seperti bagian lainnya, gerakan pada bagian mundur beksan juga akan santun dan lemah lembut.

Oleh karena itu, tarian rakyat ini pun telah diperhalus dan kemudian menjadi populer. Menurut Nyi Bei Mardusari yang merupakan seorang seniwati dan juga seorang selir dari Sri Mangkunegara VII (1916-1944), gambyong biasa dipentaskan pada masa tersebut di hadapan para tamu yang berada di lingkungan istana Mangkunegaran.

Kemudian, seorang penata tari pada masa pemerintahan Pakubuwana IX bernama K.R.M.T. Wreksadiningrat melakukan perubahan dan pemurnian gerakan tarian ini untuk membuatnya pantas dipertunjukkan di kalangan bangsawan. Pada masa inilah Gambyong mulai dipentaskan di lingkungan Istana Mangkunegaran.

The which means of Gambyong is likened to the rice goddess (Dewi Sri) that is dancing. thus, in past times this dance was executed through agricultural ritual ceremonies to ensure rice fertility and an considerable harvest.[four]

Tarian ini sudah ada sejak masa pemerintahan Pakubuwana IV di tahun 1788-1820. Kemudian, di masa pemerintahan Pakubuwana IX seorang penata tari bernama K R M T Wreksadiningrat menggarap tarian rakyat ini agar bisa dipertujunukkan di kalangan bangsawan.

Dengan begitu, irama serta gerakan tari akan selaras dan indah ketika dilihat. Selain diiringi dengan gamelan, tari Gambyong juga diiringi dengan nyanyian dari sinden yang menyanyikan langgam jawa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *